• LinkedIn
  • Join Us on Google Plus!
  • Subcribe to Our RSS Feed

Friday, May 15, 2020

HALO, Fenomena Optis Cincin Cahaya yang Indah

May 15, 2020 // by Buster Wolf Website // , , , , , , // No comments

HALO, Fenomena Optis Cincin Cahaya yang Indah

Hi semua…

Pada kesempatan ini, penulis akan membahas mengenai Halo. Eh, tunggu dulu ya, Halo yang penulis maksud bukan Halo untuk kata sapaan ya. Melainkan Halo yang penulis bahas kali ini adalah Halo yang merupakan fenomena alam yang sudah terjadi di Negara kita ini. Namun karena adanya mitos mengenai fenomena ini, maka penulis rasa perlunya penjelasan ilmiah terkait fenomena ini sehingga kita nggak salah kaprah ya. Fenomena alam ini merupakan salah satu dari berbagai fenomena visual langka akibat pembiasan cahaya yang muncul di alam. Fenomena alam yang teorinya hampir serupa dan mungkin sering kita temui, salah satunya adalah pelangi.


Halo (ἅλως; disebut juga nimbus, icebow, atau Gloriole) adalah fenomena optis berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari dan bulan, dan kadang-kadang pada sumber cahaya lain seperti lampu penerangan jalan. Ada berbagai macam halo, tetapi umumnya halo muncul disebabkan oleh kristal es pada awan cirrus (biasanya cirrostratus) yang dingin yang berada 5–10 km atau 3–6 mil di lapisan atas troposfer. Awan cirrus sendiri merupakan awan yang berbentuk tipis- tipis seperti bulu yang biasanya muncul tidak berkelompok. Fenomena Halo ini bergantung pada bentuk dan arah kristal es, cahaya matahari direfleksikan dan dibiaskan oleh permukaan es yang berbentuk batang atau prisma sehingga sinar matahari menjadi terpecah kedalam beberapa warna karena efek dispersi udara dan dipantulkan ke arah tertentu, sama seperti pada pelangi.

Halo juga kadang-kadang dapat muncul di dekat permukaan bumi, ketika ada kristal es yang disebut debu berlian. Kejadian ini dapat terjadi pada cuaca yang sangat dingin, ketika kristal es terbentuk di dekat permukaan dan memantulkan cahaya.


Beberapa fenomena halo matahari terlihat di langit Indonesia. Beberapa diantaranya adalah:
  • Fenomena halo matahari di Padang tanggal 21 Oktober 2010
  • Fenomena halo matahari di Yogyakarta tanggal 10 April 2018
  • Fenomena halo matahari di Sorong tanggal 2 April 2020

Nah itulah fenomena halo matahari yang menghebohkan masyarakat di Indonesia.

Fenomena HALO ini adalah fenomana alam yang biasa, nggak ada hubungannya dengan tanda-tanda cuaca ekstrim atau apapun itu. Sebenarnya tidak ada dampak khusus dari terjadinya fenomena ini selain efek keindahan ya. Namun sebagian masyarakat sering mengaitkannya dengan bencana alam yang akan terjadi (misalnya gempa bumi) beberapa hari setelahnya. Mungkin hal ini dikarenakan beberapa kali menjelang gempa bumi besar yang menimpa beberapa wilayah di Indonesia, fenomena halo matahari ini terjadi. Oleh karena itu, kita tidak perlu panik atau terpengaruh dengan mitos atau informasi-informasi yang tidak benar terkait fenomena tersebut ya.

Biasanya kalau sudah beberapa saat setelah matahari bersinar dan memanaskan partikel air yang super dingin di awan cirrus, maka fenomena itu akan hilang kok.
Nah, demikianlah penjelasan mengenai fenomena halo matahari. Semoga bermanfaat untuk kita semua 😄

0 comments:

Post a Comment