• LinkedIn
  • Join Us on Google Plus!
  • Subcribe to Our RSS Feed

Sunday, October 2, 2016

Penyebab Warna yang Mempesona pada Kupu-kupu

October 02, 2016 // by Buster Wolf Website // 1 comment

Penyebab Warna yang Mempesona pada Kupu-kupu



Teringat masa kecil dulu, biasanya penulis bersama teman-teman sering menangkap kupu-kupu dan mengoleksinya karena warnanya yang indah dipandang mata dan beragam jenis warnanya. Nah, tau gak sebenarnya sayap kupu-kupu yang berwarna-warni itu tidak pernah ada lho?

Ya, sesungguhnya sayap kupu-kupu itu transparan alias tidak berwarna. Lalu, darimana asalnya warna-warna indah pada sayap kupu-kupu? Bukankah kebanyakan kupu-kupu yang kita lihat itu adalah berwarna? Dan bahkan jarang kita temui kupu-kupu yang bersayap transparan?

Menurut om wikipedia, Kupu-kupu merupakan serangga yang tergolong ke dalam ordo Lepidoptera, atau 'serangga bersayap sisik' (lepis, sisik dan pteron, sayap). Sayap kupu-kupu memiliki permukaan yang relatif jauh lebih besar dari dadanya (thorax). Pada sayap transparan ini menempel sisik-sisik halus dan rapuh yang saling bertumpuk dengan ketebalan yang bervariasi seperti sirap atau genting yang bertumpang tindih dan tersusun rapi pada atap rumah. Sisik ini berfungsi untuk meningkatkan kualitas aero-dinamik sayap kupu-kupu saat terbang dan sebagai pemberi warna pada sayap. Sisik tersebut memiliki ujung yang tajam yang menancap kuat pada permukaan sayap. Dengan cara inilah sisik-sisik tersebut akan tetap menempel tanpa berjatuhan.

Hasil penelitian di laboratorium telah menunjukkan bahwa warna yang berbeda tergantung pada zat-zat kimia yang berbeda. Misalnya zat pteridine menghasilkan warna merah muda, putih, dan kuning yang biasa terlihat pada kupu-kupu. Melanin, yang merupakan bahan pewarna paling umum, terdapat dalam bintik hitam pada sayap kupu-kupu.

Menariknya, warna yang terlihat pada sayap kupu-kupu tidak selalu merupakan warna sebenarnya. Contohnya, sisik hijau sebetulnya adalah campuran dari sisik-sisik hitam dan kuning. Penelitian mutakhir pada sayap kupu-kupu menunjukkan bahwa pigmen-pigmen tersebut disintesis di dalam sisik-sisik dan bahwa enzim-enzim yang diperlukan untuk produksi melanin terdapat di dalam kulit atas sisik-sisik tersebut.

Zat pewarna bukanlah satu-satunya penghasil warna kupu-kupu yang sangat mudah berubah ini. Struktur dan susunan sisik-sisik pada sayap kupu-kupu menghasilkan beragam trik/tipuan cahaya, seperti pemantulan, pembiasan, dan pada akhirnya pembentukan warna-warni yang indah memesona.

Sisik-sisik ini mampu memantulkan dan membiaskan cahaya yang mengenainya, layaknya permukaan gelembung air sabun. Meski tak ada pigmen pada gelembung air sabun, namun warna-warni elok dapat dihasilkan. Ini dikarenakan sinar matahari yang dipantulkan dari kulit tipis gelembung tersebut mengandung spektrum cahaya berwarna. Contohnya, kupu-kupu Stilpnotio salicis mempunyai sisik-sisik semi-transparan, yang mengandung gelembung-gelembung. Meskipun tidak ada zat pewarna pada sisik-sisik ini, cahaya yang menembus sisik-sisik memberi kupu-kupu tersebut penampilan seperti satin. Permukaan sisik-sisik pada sayap kupu-kupu Argynnis yang sangat lunak menghasilkan pantulan keperakan. Pada beberapa kupu-kupu, perbedaan susunan dua baris sisik yang saling menumpuk dapat juga menghasilkan pantulan cahaya yang berbeda, misalnya, menyebabkan kupu-kupu tampak biru, bukan hitam atau coklat.

Hal ini telah dibuktikan melalui serangkaian penelitian laboratorium terbaru. Peneliti menggunakan teknik penyebaran sinar X untuk memfoto gambar sayap secara 3D dari dua kelompok kupu-kupu -famili Lycaenid dan Papilionid. Mereka menemukan bahwa sayap tersebut memiliki struktur kecil yang disebut giroid, yang dapat mendifraksi sinar matahari seperti kristal. Giroid berbentuk seperti tumpukan bumerang, dengan tiga ujung, yang berorientasi ke arah berlawanan. Hasilnya, ia seperti fan atau roda. Giroid ganda adalah tipe spesial dari giroid berlapis. Walaupun giroid ganda adalah umum di alam, kupu-kupu tersebut memodifikasi giroid menjadi struktur tunggal yang unik, yang menyebabkan panjang gelombang cahaya dapat lewat kecuali satu, yang direfleksikan. Hal ini menyebabkan mereka dapat menciptakan warna yang lebih lama, dan tidak luntur seperti pigmen.

Pada sejumlah kupu-kupu, susunan dua baris sisik yang saling bertumpang tindih tersebut dapat pula memunculkan pantulan aneka warna. Di antaranya pemunculan warna biru pada sayap, dan bukan hitam atau coklat. Warna tubuh dan sayap kupu-kupu berwarna-warni ini juga berfungsi untuk mengelabui musuhnya

Perancang masa kini memanfaatkan ciri istimewa mengejutkan dari kupu-kupu ini. Contohnya, sebagian permukaan mobil kini telah dilapisi dengan bahan yang mengatur pantulan cahaya. Ini berarti bahwa pigmen yang ada padanya takkan memudar dengan berlalunya waktu. Keragaman cahaya pada kupu-kupu ini menarik perhatian Lembaga Penelitian dan Pengujian Pertahanan Inggris, yang berpikir bahwa struktur kupu-kupu ini mungkin akan membuka era baru dalam penyamaran kendaraan tempur.


Demikianlah postingan pertama penulis mengenai warna pada kupu-kupu. Semoga dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita. 


by Buster Wolf



1 comment: